Aku sebenarnya orang yang malas, apalagi untuk
menulus sebuah artikel, membuat paragraf pun aku kualahan.. Tapi ada dorongan
yang sangat menggebuku untuk membuat tulisan ini, entahlah perasaan apa itu,
mungkn hanya ngin mecurahkan perasaanku ketika gagal diterima d SNMPTN. Ya, ini
artikel pertama yang aku tulis, seumur hidupku. hanya ingin berbagi untuk
kalian yang gagal lewat jalur untung-untungan, SNMPTN.
“aku Gagal” , “aku tidak pantas
masuk universitas itu”, “kok dia yang nilainya lebih rendah dari aku bisa
diterima sedangkan aku tidak?!”, “kok mereka yang asal-asalan milih bisa
keterima, sedangakan aku yang sudah niat malah tidak diterima?!”, “kenapa aku
ga milih jurusan itu, dia yang nilainya lebih rendah dari aku aja ketrima”.
Semua itu terlintas di pikiranku saat mengetahuihasil snmptn pada 27 mei 2014.
Rasa kecewa pasti sangat terasa, liat aja temen-temen udah pada seneng-seneng dapet uiversitas, lha
kita, dapet warna merah kaya diatas. Kita harus ikut-ikutan sama yang namanya
sbmptn, UM, umbptn dll dll, pokoknya repot deh. Aku yang gagal diterma mencari
seribu alasan untuk di jadikan tamaeng ketika orang Tua ku menghakimi ku . Belum
lagi kalo ada tetangga atau temen orang tua tanya “dapet kuliah di mana? Si itu
udah ketrima di univ A loh” kita Cuma bisa menjawab nengan senyum kecut dan
berkata “belum, man nyoba lewat ujian tulis “.
Tapi... Buka mata kalian
lebar-lebar, kita hanya gagal di jalan pertama, masih ada jalan lain yang bsa
membawa kita meraih impian kita. SNMPTN itu baru awal dari perjuangan, bahkan
babak pemasan, kalian hanya mengirimkan rapot kalian, tidak mengkuti seleksi
atau apapun. Gausah terlalu disesali, memang awalnya sangat berat, akupun
merasakanya. Kita harus belajar setelah energi kita terkuras habis-habisan
untuk UN . apalagi sudah libur beberapa minggu, otak kita pasti sudah malas
untuk berfkir lagi. Tapi apa kalian mau menyerah begitu saja?
pasti kalair berfikir akan
menurunkan grade target yang akan dicapa dari pilihan snmptn dulu, itu hak
kalian. Tapi yang pasti tidak ada
hubunganya jika kalian gagal jurusan A d snmptn kalalian akan berat untuk masuk
lewat jalur ujian tulis (sbmptn, UM, dll). Karena smnptn kalian meggunakan
rapot, sedangkan ujian tulis meggunakan nilai murni dari test tersebut, jadi
jangan kurungkan niat kalaian, teruslah berusaha raih impianmu. Tapi, jangan
terlalu idealis, sering-seringlah ikut tryout dan lihat sejauh mana
kemampuanmu. Jika menang tdak mampu melampaui passing grade(meskipun tak
sepenuhnya passing grade tepat), barulah saatnya kalian berfkir ulang untuk
mengganti pilihan, jika kalian tetap keukeh untuk jurusan tersebut, teruslah
berusaha, miracle is real.
Kini yang harus kalaian lakukan
adalah menyiapkan diri untuk tantangan terbesar,SBMPTN. Malas hanya akan
membuatmu terjebak dalam lembah hitam keputus asaan. Gunakan sisa waktu kalian
untuk berusaha semaksimal mungkun, tidak ada waktu untuk mengeluh, tidak ada
waktu untuk bermalas-malasan. Ingat,
usaha terbaik belum tentu mendapat hasl terbaik, tapi hasil terbak pasti
didapat oleh usaha terbaik. Show your best!
Dan...
Jika aku lolos snmptn mungkin saja ketika liburan tersebut aku
tidak akan merasa momentum untuk semakin dekat dengan sang Pencipta, mugkin aku tidak akan
bangun di malam hari untuk bersujud dihadapan-Nya, mungkin aku tudak
akan menggelar sajadah di pagi hari untuk shalat dhuha, mungkin aku tidak akan bisa
setiap jam 9 pagi sudah rapi untuk menuju tempat bimbingan belajar, dan pastinya aku tdak
akan bisa menulis artikel ini, dan aku mungkin tidak akan bisa tahu perasaan
kalian.
Percayalah, setiap hal yang kalian dapat adalah yang
terbaik untuk kalian. Segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Allah ingin kalian
tetap dan lebih dekat kepada-Nya. Allah ingin melihat usaha kalian, Allah tidak
akan memeberikan cobaan yang lebih dari kemampuat umatnya. Jika kalan gagal disini,
percayalah Bahwa kalian memiliki kemapuan yang lebih untuk menyelesaikan masalah
ini. Percayalah pasti ada keajaiban dari Allah, Dan Keajaban itu adalah hasil
dari usaha keras dan doa kalian.
SELAMAT BERJUANG!
Siswa yang gagal jalur snmptn,
fathidliyaul haq
Comments
Post a Comment