Skip to main content

BEM KMFT dan Bus Yang Melaju Kencang




Teringan saat pertama kali menuju ke kota Yogjakarta sebagai mahasiswa baru. dengan segala keterbatasan informasi mengenai perjalanan menuju Yogyakarta, saat itu saya memilih menggunakan Bus sebagai alat trasnportasi.

Waktu terus berlalu dengan hiruk pikuk aktifitas di kota Yogyakarta, mulai dari aktifitas akademik,  organisasi, bermain, dan bertamasya. Yang kesemuanya dijalani dengan bahagia dan senang sentosa.

Dalam menjalani aktifitas organisasi yang saya jalani sekarang – BEM KMFT UGM- saya teringat dengan perjalanan pertama kali ke Jogja menggunakan bus, ya, bus. Saya merasa BEM KMFT tak ubahnya seperti sebuah bus yang sedang melaju di jalan raya.

 Ada beberapa kesaman yang dapat saya tarik dari kedua hal tersbut, berikut diantaranya :

1.      . Gemuk tapi gesit
Kita tahu bus memperlukan banyak ruang di jalan raya dengan dimensi yang panjang dan lebar untuk menampung banyak penumpang, namun dengan keterbatasan itu tak meyebabkan bus kehilangan kegesitanya, bus tetap gesit untuk dapat melakukan manuver mengadapi keruweran di jalanan.

saya rasa BEM KMFT organisasi ygn cukup “gemuk”, dengan anggota aktif kurang lebih 250-an dalam satu lembaga tingkat fakultas. Dengan kader sebanyak itu BEM KMFT tidak kehilangan manuver untuk tetap progresif dalam setiap bidangnya. Jika bisa memberdayakan semua kadernya, ini merupakan sebuah kelebihan tersendiri.

2.      . Pemimpin yang tangkas.
Berbicara tentang Bis, tidak lepas dari skill seorag supir, apalagi supir bis malam. Jadi seorang supir bus itu bukan perkara yang mudah, harus punya perhitungan tepat saat menyalip, hitung ongkos solar, hafal jalan, parkir, melewati jalan sempit yang jarak antara spion dan tembok samping hanya beberapa senti saja,  dan masih banyak lagi. Dan yang terpenting, supir bus bisa tidur dimana saja.

BEM KMFT setiap tahunya memiliki pemimpin yang tangkas, kepemimpinanya dalam menjalankan organisasi tidak perlu dipertanyakan lagi, dan mereka sangat menginspirasi !

3.      . Tepat waktu memang penting, tapi selamat sampai tujuan lebih penting
Dalam setiap perjalanan, pasti kita ingin tepat waktu. Namun jalan raya yang dilalui oleh bus juga digunakan oleh pengguna jalan lain sehingga terkadang macet tak dapat di hindari, jika sudah kejadian yang dapat dilakukan hanya bersabar, setidaknya untuk mengingatkan rasa sabar ada quote yang mahsyur di jalanan, “nek ora sabar, maburo” dan “nek ra sabar, mangakto wingi”, selamat sampai tujuan lebih utama.
Terkadang dalam menjalankan program kerja menemui kendala sehingga tidak sesuai target waktu yang direncanakan, hal tersebut lumrah terjadi, yang terpenting tetap mengusahakn untuk menyegerakan serta subtansi pembelajaran dan tujuanya dapat tercapai secara maksimal.

4.      . Atur tempo, ojo dumeh eling lan waspodo.
Menjalankan sebuah bus bukan sekerdar menginjak pedal gas,. Ketika yang dihadapi jalur lurus panjang menaikan kecepatan mungkin dapat dilakukan, namun Ketika yang dihadapi adalah sebuah jalur yang penuh dengan belokan, maka terus menerus menginjak gas adalah sebuah kesalahan fatal. Bus memiliki keterbatasan radius menikung yang semakin besar saat kecepatan tinggi. Kestabilan bus juga berkurang saat berbelok. Memaksakan kecepatan tinggi akan berakhir dengan keluar lintasan atau tergelincir. Pada kondisi seperti ini, yang lebih dibutuhkan justru keterampilan melakukan pengereman dan mengatur pijakan gas.

Pada kondisi hujan, harus sedikit menahan diri, karena lintasan menjadi licin. Pada lintasan menurun, peran rem sangat dominan karena mobil mendapat gaya dorong ke depan yang lebih. Pada lintasan menanjak, kehilangan momentum akan menurunkan tenaga secara drastis. Pada jalan yang sempit, diperlukan kehati-hatian yang lebih saat menyalip, kesempatannya mungkin sangat kecil, maka bersabar dan menunggu waktu yang tepat. Dalam kondisi tertentuk terkadang juga harus nekat, seperti sumber kencono.

Ya, secara singkat begitulah cara mengelola BEM KMFT.

5.    .  Berdoa agar selamat sampai tujuan
Dalam melakukan perjalan, hal terpenting yang dapat dilakukan sebagai seorang penumpang adalah berdoa agar selamat sampai tujuan.
Di BEM KMFT apapun yang kita lakukan, alangkah baiknya diawali dengan berdoa. Karena apapun yang akan terjadi adalaha kehendak Tuhan, Kita hanya dapat berusaha.

Kurang lebih itu kesamaan yang saya dapat kan antara Bus dan BEM KMFT, sebenarnya masih banyak lagi yang dapat disamakan dari kedua hal tersebut, namun saya sudahi saja. Sekian dan terimakasih

Di Sudut Perpustakan Asarma, 20 Juni 2016 / 16 Ramadhan 1437 H ; 00:45 WIB
Fathidliyaul Haq



Referensi :

Majelis Syuro KMT 2008-2009.2009.engineering Plus. Yogyakarta

Comments

Popular posts from this blog

ADVOKASI : SEBUAH AWAL

Gerakan advokasi di UGM lahir dikarenakan keprihatinan mahasiswa melihat semakin menjauhnya UGM dari visi kerakyatannya yang menyebabkan aksesibilitas rakyat untuk menimba ilmu di UGM menjadi terbatas. (Mahaarum, 2007). Yang terbaru adalah aksi 2 mei, bonbin, dan tukin.advokasi lahir dari masalah-masalah yang ada di kampus, mahasiswa berkumpul, bergerak untuk memperjuangkan apa yang mereka rasa benar. Advokasi adalah kementrian yang paling bertanggung jawab atas status bem kmft sebagai lembaga pergerakan. Advokasi inilah yang menggerakan teman-temanya untuk membela sesuatu yang mereka anggap benar. Ketia kader-kader advokasi sudah tidak memiliki kepedulian dan memberikan manfaat, bubarkan saja advokasi. Advokasi adalah sebuah keunikan. Dia melanggar hukum-hukum dasar klasik keorganisasian. Ketika hierarkhi Mashlow mengatakan bahwa manusia mengejar pemenuhan kebutuhan dunia dalam motivasi kerjanya, maka para kader Advokasi justru dituntut mengorbankan waktunya dan menjadikan

Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadan

ini latepost banget, kegiatan bulan Ramadhan kemarin MERCON - Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadan  oleh : Kartika Sugih Ningsih MERCON ini bukan sejenis petasan. MERCON ini merupakan singkatan dari Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadhan. Ini adalah kali ketiganya mercon mengadakan kegiatan bakti sosial. Berawal dari celoteh ringan untuk mengisi waktu luang saat ramadhan agar tetap bisa bermanfaat bagi sesama, kegiatan Mercon ini pun di gagas. Tahun 2015 ini kami berkunjung ke dua panti asuhan yang ada di Kabupaten Tegal. Panti Asuhan Darul Faroh yang terletak di Desa Harjosari dan Panti Asuhan Al-Muhlisi n yang terletak di Lebakgowah. Bersama kawan-kawan alumni SMA N 1 Slawi dan OSK SMA N 1 Slawi kami mengunjungi kedua panti tersebut. Kegiatan yang kami lakukan sebenarnya sederhana, yakni berbagi ilmu, berbagi apa yang pernah kami dapatkan selama di bangku sekolah maupun kuliah. Berbekal niatan tersebut kami merumuskan tujuan kegiatan acara mercon sendiri yakni untuk memberikan ara

Rindu

Malam semakin larut, ah.. “seharusnya kemarin aku memesan tiket untuk pulang ke Tegal” gumamku dalam hati, pekan ini libur panjang, golden hollyday, kamis-minggu, empat hari yang cukup berarti untuk kembali ke daerah asal. Bertemu dengan keluarga, bercengkrama dengan teman lama, atau sekedar menyapa tetangga sektiar. Sebelumnya memang aku tidak berencana untuk pulang, karena sudah aku agendakan pulang pada akhir Mei nanti. Tapi ada perasaan yang mengajal sejak pagi tadi, entah kenapa pikiran ini tidak karuan, ada rasa yang aneh, kadang-kadang melamun, mencari pelampiasan rasa aneh ini dengan membaca atau menonoton film, dada ini sedikit sesak, rasa itu memuncak malam ini, semakin sesak. Aku rindu. “Yang membahayakan bukan menahan rindu karena tidak pernah bertemu, tapi perasaan terbiasa dengan ketidakberadaan”   ―   Taufiq Wicahyono Asrama Lembaga Pendidikan Insani, Yogyakarta