Skip to main content

karena pemandu harus luar biasa


Pemandu berasal dari kata pandu, yang dalam kamus besar bahasa Indonesia  memiliki  arti 1 penunjuk jalan; perintis jalan; 2 mualim (di kapal); 3 kapal penunjuk jalan (dl pelabuhan); 4 anggota perkumpulan pemuda yg berpakaian seragam khusus, bertujuan mendidik anggotanya supaya menjadi orang yg berjiwa kesatria, gagah berani, dan suka menolong sesama makhluk. Dalam artian tersebut yang paling mendekati peren pemandu dalam PPSMB ini adalah point nomor empat. Menurut hemat saya, pemandu adalah seoroang yang membimbing, menuntun, memfasilitasi adik pandunya untuk dapat menjalani serangkaian proses dengan baik dan menanamkan nilai-nilai yang baik kepada adik pandu nya.
Pada PPSMB, pemandu adalah sebuah cerminan awal sosok seorang mahasiswa, yang akan memberikan gambaran umum dan kesan pertama kepada adik pandunya. Oelh karena itu seorang pemandu haruslah baik hati lagi perbuatan. Pemandu haruslah bisa menjadi contoh dan teladan bagi mahasiswa baru. Seorang pemandu harus memeberikan semangat kepada dauk pandunya, tapi tak selamanya pemandu menjadi motivator, pemandu harulah menjadi seperti kakak yang baik terhadap adiknya dengan ikhlas dan saling berbagi.

Menjadi seorang pemandu tidaklah mudah, dengan berbagai kriteria yang diungkapkan diatas, seorang pemandu harus berusaha keras menjadi sosok yang ideal,saya sebagai seorang mahasiswa tingkat 1 yang menjadi pemandu memiliki motivasi untuk belajar, belajar bagaimana membersamai adik-adik, memberi pengarahan, berbagi pengalaman, selain itu , menjadi pemandu menjadi motor penggerak untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan kriteria-kriteria diatas, senantiasa menjadi motivasi untuk meningkatkan kapasitas diri ini menjadi lebih baik. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Logo GGS (Golden Generation Smansawi)

Deskripsi logo GSS50 bayangan yg membentuk L melambangkan angkatan kita dalam aksara romawi, yaitu angkatan "ke-50". Tiga helai kelopak melati melambangkan tiga proses tahapan yg telah kita lalui dalam pengembangan karakter di smansawi.  Bunga melati sendiri adalah simbol dari smansawi (yang kemudian diadopsi sebagai nama tabloit smansawi yg dicetak sendiri saat penerimaan siswa baru maupun di surat kabar mingguan/bulanan tegal). Bentuk margin dari logo sendiri berbentuk separuh dari bangunan rumah, melambangkan smansawi sebagai "rumah kedua" atau "potongan rumah" yang membentuk kita, potongan yang lain tentu saja adalah rumah kita yg lain yaitu rumah kita di luar smansa, dalam hal ini separuh rumah tersebut adalah dunia luar (dalam konteks ini kampus, pekerjaan, masyarakat), warna biru sendiri adalah simbol dari SMAN1SLAWI, sedangkan warna kuning keemasan melambangkan kejayaan dan kesejahteraan, selain juga sebagai warna angkatan kita, angkatan e...

Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadan

ini latepost banget, kegiatan bulan Ramadhan kemarin MERCON - Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadan  oleh : Kartika Sugih Ningsih MERCON ini bukan sejenis petasan. MERCON ini merupakan singkatan dari Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadhan. Ini adalah kali ketiganya mercon mengadakan kegiatan bakti sosial. Berawal dari celoteh ringan untuk mengisi waktu luang saat ramadhan agar tetap bisa bermanfaat bagi sesama, kegiatan Mercon ini pun di gagas. Tahun 2015 ini kami berkunjung ke dua panti asuhan yang ada di Kabupaten Tegal. Panti Asuhan Darul Faroh yang terletak di Desa Harjosari dan Panti Asuhan Al-Muhlisi n yang terletak di Lebakgowah. Bersama kawan-kawan alumni SMA N 1 Slawi dan OSK SMA N 1 Slawi kami mengunjungi kedua panti tersebut. Kegiatan yang kami lakukan sebenarnya sederhana, yakni berbagi ilmu, berbagi apa yang pernah kami dapatkan selama di bangku sekolah maupun kuliah. Berbekal niatan tersebut kami merumuskan tujuan kegiatan acara mercon sendiri yakni untuk membe...

The Miracle Of Istanbul - Fifteen Minutes That Shock the World

Dinding stadion Kemal Ataturk seperti setipis kertas. Dari kamar ganti Liverpool, sorak sorai pemain AC Milan di ruangan yang berbeda begitu jelas terdengar. Semua pemain Liverpool tertunduk lesu. Tak ada yang berani menegakkan kepala. Pada malam final Liga Champions 2004/05 itu, Milan memberikan pukulan telak kepada Liverpool. Milan mampu unggul 3-0 saat jeda. Bek veteran Paolo Maldini membuka keunggulan pada menit pertama pertandingan. Sebelum turun minum, Hernan Crespo menambahnya dengan dua gol. Awal yang sempurna. Tak mau disetir kemurungan, Rafael Benitez menghimpun nafas dan berdiri di tengah para pemainnya. Sang manajer sadar, dia hanya punya waktu 15 menit untuk mengembalikan kepercayaan diri tim. Ketika berjalan dari bangku cadangan menuju ruang ganti, benak Benitez dipusingkan mencari-cari kalimat dalam bahasa Inggris yang tepat untuk "menghidupkan" para pemainnya. Kalimat yang kemudian meluncur dari mulutnya sederhana saja. "Jangan tundukkan kepal...