Skip to main content

Tentang Tawazun

Tawazun berarti seimbang.
Seimbang dalam berbuat kebaikan dan ketakwaan.
Lebih jauh, dengan tawadzun kita harus adil sejak pikiran apalagi perbuatan.

Surat Yunus : 45 menyatajan bahwa kita hidup di dunia hanya sebentar, maka gunakanlah untuk berbuat kebaikan.

Allah menciptakan seluruh detail dunia secara Tawadzun, coba kita lihat dalam QS. Ar-Rahman ayat 7-9 :

“Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan, agar kamu jangan merusak keseimbangan itu. Dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu.” 


Sebuah kisah tentang hasan dan husein
Bertanya kepada Ali, bagaimana Rasulullah bersikap tawazun
Ternyata Rasulullah membagi waktunya menjadi 3 Bagian

Pertama jadikan waktu untuk Allah sebagai keutamaan. 
Kita harus mengalokasikan waktu kita untuk berinteraksi dengan-Nya. Bisa saja urusan kita tak kunjung usai karena ibadah kita belum terratur dan belum diutamakan.

Kedua, waktu untuk keluarga dan tetangga harus kita luangkan
Komunikasi dengan orang terdekat perlu dan harus dilakukan. Karena kita sadar, kita tidak hidup sendirian.

Ketiga, waktu untuk diri sendiri jangan kita lupakan. 
Karena tersibukan agenda, kita lupa meluangkan waktu untuk mengevaluasi diri sendiri, alhasil kita lupa sejauh mana kita telah beproses. jangan² kita salah jalan.

Jadi, Rasulullah membangi waktu tiap harinya untuk 3 hal tersebut :
-waktu untuk Allah
-waktu untuk keluarga, teman, organsiasi, dsb
- waktu untuk diri sendiri

Ada tips menarik yang perlu kita lakukan :

Persingkat dengan waktu makan 
Sibukan hari dengan kebaikan dan penub dengan kebermanfaatan
Lakukan aktifitas secara bersamaan 

Untuk mengevaluasi apakah kita sudsh mencoba bersikap tawazun, kita bisa menjawab 3 hal berikut :
1. Sudah tilawah 1 juz hari ini? 
2. Sudah menghubungi orang tua hari ini?
3. Sudah mengevaluasi diri dan mengerjakan tugas-tugas pribadi?

Jika semua pertanyaan diatas terjawab “sudah” maka kamu dalam jalan yang tepat untuk berusaha Tawadzun. Jika memang “belum” maka berlahan perbaiki keseimbangan kita dalam beraktivitas.

Comments

Popular posts from this blog

ADVOKASI : SEBUAH AWAL

Gerakan advokasi di UGM lahir dikarenakan keprihatinan mahasiswa melihat semakin menjauhnya UGM dari visi kerakyatannya yang menyebabkan aksesibilitas rakyat untuk menimba ilmu di UGM menjadi terbatas. (Mahaarum, 2007). Yang terbaru adalah aksi 2 mei, bonbin, dan tukin.advokasi lahir dari masalah-masalah yang ada di kampus, mahasiswa berkumpul, bergerak untuk memperjuangkan apa yang mereka rasa benar. Advokasi adalah kementrian yang paling bertanggung jawab atas status bem kmft sebagai lembaga pergerakan. Advokasi inilah yang menggerakan teman-temanya untuk membela sesuatu yang mereka anggap benar. Ketia kader-kader advokasi sudah tidak memiliki kepedulian dan memberikan manfaat, bubarkan saja advokasi. Advokasi adalah sebuah keunikan. Dia melanggar hukum-hukum dasar klasik keorganisasian. Ketika hierarkhi Mashlow mengatakan bahwa manusia mengejar pemenuhan kebutuhan dunia dalam motivasi kerjanya, maka para kader Advokasi justru dituntut mengorbankan waktunya dan menjadikan

Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadan

ini latepost banget, kegiatan bulan Ramadhan kemarin MERCON - Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadan  oleh : Kartika Sugih Ningsih MERCON ini bukan sejenis petasan. MERCON ini merupakan singkatan dari Meraih Rahmat dan Cinta on Ramadhan. Ini adalah kali ketiganya mercon mengadakan kegiatan bakti sosial. Berawal dari celoteh ringan untuk mengisi waktu luang saat ramadhan agar tetap bisa bermanfaat bagi sesama, kegiatan Mercon ini pun di gagas. Tahun 2015 ini kami berkunjung ke dua panti asuhan yang ada di Kabupaten Tegal. Panti Asuhan Darul Faroh yang terletak di Desa Harjosari dan Panti Asuhan Al-Muhlisi n yang terletak di Lebakgowah. Bersama kawan-kawan alumni SMA N 1 Slawi dan OSK SMA N 1 Slawi kami mengunjungi kedua panti tersebut. Kegiatan yang kami lakukan sebenarnya sederhana, yakni berbagi ilmu, berbagi apa yang pernah kami dapatkan selama di bangku sekolah maupun kuliah. Berbekal niatan tersebut kami merumuskan tujuan kegiatan acara mercon sendiri yakni untuk memberikan ara

Rindu

Malam semakin larut, ah.. “seharusnya kemarin aku memesan tiket untuk pulang ke Tegal” gumamku dalam hati, pekan ini libur panjang, golden hollyday, kamis-minggu, empat hari yang cukup berarti untuk kembali ke daerah asal. Bertemu dengan keluarga, bercengkrama dengan teman lama, atau sekedar menyapa tetangga sektiar. Sebelumnya memang aku tidak berencana untuk pulang, karena sudah aku agendakan pulang pada akhir Mei nanti. Tapi ada perasaan yang mengajal sejak pagi tadi, entah kenapa pikiran ini tidak karuan, ada rasa yang aneh, kadang-kadang melamun, mencari pelampiasan rasa aneh ini dengan membaca atau menonoton film, dada ini sedikit sesak, rasa itu memuncak malam ini, semakin sesak. Aku rindu. “Yang membahayakan bukan menahan rindu karena tidak pernah bertemu, tapi perasaan terbiasa dengan ketidakberadaan”   ―   Taufiq Wicahyono Asrama Lembaga Pendidikan Insani, Yogyakarta