Skip to main content

Bagaimana hal-hal kecil berhasil membuat perubahan besar (Bagian I)



                   Di dunia ini, perbuahan merupakan hal yang majar dan sering kita temui. Perubahan terjadi dari hal yang sederhana seperti trend fashion dan lifestyle berubah setiap waktu, ataupun genre musik populis yang sering didengarkan anak-anak muda  akan berubah setiap dekadenya hingga hal yang besar seperti sebuah kemerdekaan suatu bangsa, atuapun cara manusia bersosial di masyarakat.  Perubahan adalah hal yang wajar sering berjalanya waktu dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengeatahuan. Terkadang, sebuah perubahan dapat berbalik 180 dengan kondisi sebelumya. Dengan sifat manusia yang mampu beradaptasi dengan lingkunganya, perubahan adalah sebuah keniscayaan.
                   Perubahan tersebut dapat berlansung dalam waktu yang lama dengan proses panjang yang hingga tidak kita sadari. Namun perubahan  juga dapat terjadi dalam waktu yang sangat singkat dengan bernbagai macam kebetulan yang bersamaan, suatu hal dapat berubah secara drastis. s, semua hal berubah bahkan bertolak belakang 180 derajat dari sebelumnya.perubahan tersebut terkadang berlangsung secara singkat dan berasal dari sebuah gagasan yang sederhana. Lebih dalam, kita akan menemui sebuh titik dimana merupakan titik kritis sebuah perubahan, posisi ambang batas pada sebuah perubahan besar, Malcolm Gladwell menyebutnya, tipping point.
                   suatu kejadian yang sederhana, yang  kejadian tersebut kadang-kadang dapat berlangsung dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan  Sebuah perubahan besar karena gagasan tersebut meyebar dan menular seperti sebuah progresi geometrik, gagasan sederhana tersebut meyebar layaknya sebuah epidemi, dimana semua epidemi memiliki tipping point.
Epidemi memiliki 3 prinsip sedernana: sifat menular, perubahan kecil dapat berdampak besar, perubahan tidak bertahap tetapi dramatis.
Sifat menular. Sebuah epidemi sangat berkaitan dengan sifat menular selayaknya peneybaran virus. Dalam kehidupan sehari-hari kita erat kaitanya dengan sebuah penularan. Hal yang sederhana adalah ketika kita “menguap”. Sifat menular adalah sifat yang tak terduga pada sesuatu.
Perubahan kecil dapat berdampak besar. Kita terlatih untuk befikir bahwa yang terjadi dalam suatu transaksi, suatu hubungan, atau suatu sistem harus terkait langsung, dalama hal intensitas dimensi dengan hasilnya. Kadang-kadang perubahan besar terjadi akaibat suatu kejadian kecil, juga bahwa kadang-kadang perubahan ini dapat berlangsung cepat sekali.
Perubahan tidak bertahap tetapi dramatis.  Epidemi dapat meningkat atau menurun secara dramatis, dan tidak dapat diprediksi, Sebuah hal dapat berubah total secara sekaligus.
Dunia tipping point adalah tempat dimana hal-hal tidak terduga dapat terjadi, tempat dimana perubahan radikal lebih dari sekedar kemungkinan. Dunia tipping point -berlawanan dengan yang  umumnya kita duga- adalah sebuah kepastan.

Inspired By Malcolm Gladweel’s Book : The Tipping Point – Bagaimana Hal-Hal Kecil Berhasil Mebuat Perubahan Besar


#SelfDevelopement #TippingPoint #MalcolmGladwell

Comments

Popular posts from this blog

The Miracle Of Istanbul - Fifteen Minutes That Shock the World

Dinding stadion Kemal Ataturk seperti setipis kertas. Dari kamar ganti Liverpool, sorak sorai pemain AC Milan di ruangan yang berbeda begitu jelas terdengar. Semua pemain Liverpool tertunduk lesu. Tak ada yang berani menegakkan kepala. Pada malam final Liga Champions 2004/05 itu, Milan memberikan pukulan telak kepada Liverpool. Milan mampu unggul 3-0 saat jeda. Bek veteran Paolo Maldini membuka keunggulan pada menit pertama pertandingan. Sebelum turun minum, Hernan Crespo menambahnya dengan dua gol. Awal yang sempurna. Tak mau disetir kemurungan, Rafael Benitez menghimpun nafas dan berdiri di tengah para pemainnya. Sang manajer sadar, dia hanya punya waktu 15 menit untuk mengembalikan kepercayaan diri tim. Ketika berjalan dari bangku cadangan menuju ruang ganti, benak Benitez dipusingkan mencari-cari kalimat dalam bahasa Inggris yang tepat untuk "menghidupkan" para pemainnya. Kalimat yang kemudian meluncur dari mulutnya sederhana saja. "Jangan tundukkan kepal...

Logo GGS (Golden Generation Smansawi)

Deskripsi logo GSS50 bayangan yg membentuk L melambangkan angkatan kita dalam aksara romawi, yaitu angkatan "ke-50". Tiga helai kelopak melati melambangkan tiga proses tahapan yg telah kita lalui dalam pengembangan karakter di smansawi.  Bunga melati sendiri adalah simbol dari smansawi (yang kemudian diadopsi sebagai nama tabloit smansawi yg dicetak sendiri saat penerimaan siswa baru maupun di surat kabar mingguan/bulanan tegal). Bentuk margin dari logo sendiri berbentuk separuh dari bangunan rumah, melambangkan smansawi sebagai "rumah kedua" atau "potongan rumah" yang membentuk kita, potongan yang lain tentu saja adalah rumah kita yg lain yaitu rumah kita di luar smansa, dalam hal ini separuh rumah tersebut adalah dunia luar (dalam konteks ini kampus, pekerjaan, masyarakat), warna biru sendiri adalah simbol dari SMAN1SLAWI, sedangkan warna kuning keemasan melambangkan kejayaan dan kesejahteraan, selain juga sebagai warna angkatan kita, angkatan e...

Rindu

Malam semakin larut, ah.. “seharusnya kemarin aku memesan tiket untuk pulang ke Tegal” gumamku dalam hati, pekan ini libur panjang, golden hollyday, kamis-minggu, empat hari yang cukup berarti untuk kembali ke daerah asal. Bertemu dengan keluarga, bercengkrama dengan teman lama, atau sekedar menyapa tetangga sektiar. Sebelumnya memang aku tidak berencana untuk pulang, karena sudah aku agendakan pulang pada akhir Mei nanti. Tapi ada perasaan yang mengajal sejak pagi tadi, entah kenapa pikiran ini tidak karuan, ada rasa yang aneh, kadang-kadang melamun, mencari pelampiasan rasa aneh ini dengan membaca atau menonoton film, dada ini sedikit sesak, rasa itu memuncak malam ini, semakin sesak. Aku rindu. “Yang membahayakan bukan menahan rindu karena tidak pernah bertemu, tapi perasaan terbiasa dengan ketidakberadaan”   ―   Taufiq Wicahyono Asrama Lembaga Pendidikan Insani, Yogyakarta